TERBENTUKNYA RUANG DARI BIDANG HORIZONTAL
Pengertian ruang adalah suatu wadah dimana sebuah aktifitas terjadi di dalamnya, di dalam arsitektur ruang terbentuk dari tiga bidang yaitu : alas / lantai , dinding , dan langit – langit atau atap. Namun dalam beberapa kasus tiga bidang tersebut sukar di bedakan seperti pada konstruksi shell.
I. BIDANG DASAR
bidang dasar adalah bidang datar horizontal yang terletak sebagai suatu figur di atas latar belakang yang kontras. seperti perbedaan warna yang mencolok atau tekstur di sekelilingnya. bidang dasar dapat diperkuat secara visual dengan cara-cara berikut :
II. Bidang Dasar Dinaikkan |
bidang horizontal yang diangkat dari permukaan tanah yang menimbulkan permuk
bidang dasar yang di naikan dari permukaan , sehingga terbentuk bidang dasr yang lebih tinggi dari sebelumnya.
III. Bidang Dasar Diturunkan |
Bidang dasar yang di turun kan , sehingga membentuk suatu ruang tersendiri akibat perbedaan level ketinggian lantai contoh nya lantai kamar mandi :
IV. Bidang melayang |
Sebuah bidang horizontal yang di angkat ke atas sehingga melayang , dari bidang dasar yang ada di bawahnya.
TEERBENTUKNYA RUANG DARI UNSUR VERTIKAL
I. Unsur-unsur Linier Vertikal |
Beberapa sisi tegak lurus yang membentuk volume suatu ruang. Contohnya kolom :
II. Bidang Vertikal |
Bidang vertikal dapat berbentuk tunggal dan majemuk dengan bentuk ( L, U, Sejajar , dan Keliling ).
HUBUNGAN RUANG
I. RUANG DALAM RUANG
Suatu ruangan yang berada di dalam ruangan lain di mana ukuran ruangan induk nya lebih besar di bandingkan dengan ruang yang berada di dalamnya.
II. RUANG – RUANG YANG SALING BERKAIT
Dua buah ruang yang saling bersinggungan dan membentuk sebuah ruang lain dari hasil overlaping kawasan kedua ruangan tersebut.
III. RUANG – RUANG YANG BERSEBELAHAN
Dua buah ruang yang berbeda tetapi berada pada letak yang sama atau saling berdekatkan.
IV. RUANG – RUANG YANG DI HUBUNGKAN OLEH SEBUAH RUANG BERSAMA.
Ruang perantara dapat Berbeda dalam bentuk dan orientasi dari kedua ruang lainnya untuk menunjukkan fungsinya seagai penghubung.
Kedua ruang, seperti juga ruang perantaranya dapat setara dalam wujud dan ukuran dan membentuk serangkaian ruang-ruang linier.
Kedua ruang, seperti juga ruang perantaranya dapat setara dalam wujud dan ukuran dan membentuk serangkaian ruang-ruang linier.
SIRKULASI KE BANGUNAN
Sirkulasi bangunan adalah sebagai tali yang mengikat ruang-ruang suatu bangunan atau suatu deretan ruang-ruang dalam maupun luar, menjadi saling berhubungan. Sirkulasi terdiri dari beberapa unsur, yaitu pencapaian bangunan, jalan masuk kedalam bangunan, konfigurasi jalan, hubungan antara jalan dengan ruang dan bentuk ruang sirkulasi.
I. PENCAPAIAN KE BANGUNAN
Pencapaian ke bangunan “Ialah suatu proses perjalanan (pendekatan) menuju suatu bangunan melalui akses jalan yang disediakan atau sudah ada.
II. PENCAPAIAN TERSAMAR
Pendekatan tersamar meningkatkan efek perspektif pada fasad dan bentuk bangunan. Jalur dapat diubah arahnya satu atau beberapa kali untuk menghambat dan memperpanjang urutan pencapaian. Pencapaian tersamar untuk mendapatkan informasi tentang ketebalan objeck yang dituju.
III. PENCAPAIAN BERPUTAR
Sebuah jalan berputar memperpanjang urutan pencapaian dan mempertegas bentuk tiga dimensi bangunan. Sewaktu bergerak mengelilingi tepi bangunan, lalan masuk ke bangunan mungkin dapat dilihat terputus-putus atau dapat tersembunyi sampai tempat kedatangan.
Pencapaian berputar untuk medapatkan pengalaman ruang ketika pengamat mendekati objeck.
Pencapaian berputar untuk medapatkan pengalaman ruang ketika pengamat mendekati objeck.
JALAN MASUK KE DALAM BANGUNAN
I. PINTU MASUK YANG RATA
II. PINTU MASUK YANG MENJOROK KE LUAR
III. PINTU YANG MENJOROK KE DALAM
SIRKULASI ANTAR RUANG
Sirkulasi menghubungkan ruang satu dengan ruang yang lainya. Sirkulasi dapat menggunakan ruang yang sudah ada, atau menggunakan ruang sirkulasi sendiri.Beberapa contoh sirkulasi penghubung ruang :
I. MELALUI RUANG – RUANG
Konfigurasi ruang dipertahankan dan konfigurasi jalan luwes
II. MENEMBUS RUANG
Sirkulasi menembus sebuah ruang menurut sumbunya sebelum masuk ke ruang yang dituju.
III. BERAKHIR D ALAM RUANG
Lokasi ruang menentukan arah sirkulasi, hubungan ini digunakan untuk memasuki ruang secara fungsional atau ingin melambangkan ruang-ruang penting.
BENTUK RUANG SIRKULASI
I. TERTUTUP
II. TERBUKA PADA SALAH SATU SISINYA
III. TERBUKA PADA KEDUA SISINYA
KONFIGURASI JALAN
I. LINIER
Pola linear memiliki jalan lulur yang menjadi unsur utama dalam membentuk deretan ruang.
II. RADIAL
Pola radial memiliki jalan yang berkembang dari suatu pusat atau menuju pusat.
III. SPIRAL ( BERPUTAR )
Pola spiral membentuk sebuah jalan lulur yang bergerak mengelilingi pusat dan bertambah jauh dari pusatnya.
IV. GRID
Pola ini terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titik-titik terpadu dalam ruang
V. JARINGAN
Suatu bangunan biasanya memiliki suatu kombinasi dari pola-pola diatas. Oleh karena itu maka dibentuk aturan urutan utama dalam sirkulasi tersebut agar tidak membingungkan.
I. Perubahan Bentuk
Perubahan bentuk dapat di simpulkan juga sebagai hasil variasi penambahan, pengurang, dan manipulasi pada bagian/elemen suatu bentuk atau benda yang menghasilkan perubahan pada benda tersebut.
· Perubahan Dimensi
Yaitu perubahan terhadap dimensi sebuah bentuk tanpa menghilangkan identitas bentuk tersebut
Conctoh :
· Perubahan Dengan Pengurangan
Yaitu mengurangi sebagian dari Bentuk baik itu mempertahankan identitas bentuk tersebut atau menjadi bentuk yang lain.
Contoh :
· Perubahan Bentuk Dengan Penambahan
Yaitu penambahan unsur –unsur tertentu kapada suatu bentuk. Penambahan jumlah dan ukuran pada suatu bentuk dapat merubah indentitas bentuk tersebut atau sebaliknya.
Contoh :
· Dasar Untuk Penggabungan Dua Bentuk Atau Lebih
Gaya Tarik Ruang
Hubungan Antar Sisi
Hubungan Antar Permukaan Bidang
Ruang – Ruang Yang Saling Terkait
II. Penggabungan Antar Bentuk
Dua buah bentuk yang berbeda geometri saling menembus masing – masing dan bersaing untuk mendapatkan dominasi secara visual
Bentuk – bentuk dari penggabungan antar bentuk
· Salah satu bentuk atau kedua bentuk dapat menerima bentuk lain secar keseluruhan
· Kedua Bentuk Dapat Mempertahankan Identitas
· Dua Bentuk Yang Dipisah Oleh Unsur Ketiga Yang Memiliki Bentuk Sama Dengan Salah satu Bentuk
· Bentuk – bentuk Yang Berbeda Dalam Geometri Mungkin Tergabung Dalam Suatu Organisasi Tunggal Untuk Beberapa Alasan
Untuk Menampung Kebutuhan – Kebutuhan Yang Berbeda Dari Ruang Interior Dan Bentuk Eksterior
Untuk Menujukan Kepentingan Fungsional
Untuk Menciptakan Suatu Bentuk Komposit Yang Menggabungkan Geometri – Geometri Kontras Kepada Organisasi Terpusatnya
Untuk Mengarahkan Suatu Ruangan
Untuk Membentuk Volume Ruang Jelas
Unutk Menunjukan Dan Menegaskan Bermacam Sistem Konstruksi
ORGANISASI RUANG
I. Organisasi Terpusat (Central Lized)
Organisasi terpusat terdiri dari ruang-ruang sekunder yang mengelilingi suatu ruang dominan yang ada di pusatnya. Organisasi ini adalah organisasi yang stabil. Ruang dominan yang ada di pusat biasanya memiliki bentuk geometri yang teratur dan besar untuk mengumpulkan ruang-ruang sekunder yang ada di sekitarnya.
II. Organisasi Linear
Organisasi terdiri dari ruang-ruang yang berderetan. Ruang-ruang tersebut dapat langsung berhubungan atau dihubungkan dengan ruang-ruang linear
yang terpisah. Ruang-ruang yang penting dapat diletakan dimanapun dalam deretan ruang-ruang tersebut.
III. Organisasi Radial
Organisasi radial adalah organisasi ruang yang menggabungkan organisasi terpusat dan organisasi linear. Organisasi ini terdiri dari ruang yang dominan dan sejumlah organisasi linear yang berkembang dari ruang tersebut atau mengikuti arah jari-jari dari ruanmg dominan.
IV. Organisasi Grid
Organisasi ini terbentuk dari ruang-ruang atau bentuk-bentuk yang sudah diatur posisinya dan hubunganya oleh sebuah pola grid. Kekuatan organisasi grid terbentuk karena keteraturan dan keutuhan pola grid tersebut.
V. Organisasi Cluster
Organisasi cluster menggunakan cara perletakan sebagai dasar untuk menghubungkan ruang-ruang tersebut sehingga terlihat sebuah kesatuan.